6 Hal Menarik Mengenai Galaksi Bima Sakti hingga Stephen Hawking Meninggal Dunia
JAKARTA - Ketika melihat ke langit, setiap bintang yang terlihat ada diBima Sakti. Bima Sakti menampung setiap planet asing yang pernah ada di planet ini, bahkan ukurannya kemungkinan lebih besar.
Dilansir dari National Geographic, Bima Sakti adalah salah satu dari triliunan galaksi yang ada di alam semesta. Para astronom telah mempelajarinya selama hampir satu abad, sejak Edwin Hubble menemukan bahwa Andromeda di dekatnya bukan hanya nebula, melainkan sebuah galaksi.
Inilah beberapa fakta menarik mengenai galaksi Bima Sakti.
Bima Sakti Umumnya Datar
Galaksi ini rata-rata berjarak sepanjang ratusan ribu tahun cahaya, tetapi hanya seribu tahun saja cahaya tebal. Bentuknya yang agak melengkung, matahari dan planet-planet tertanam dalam lengan gas dan debu. Menempatkan tata surya sekira 26.000 tahun cahaya dari inti galaksi yang bergolak.
Ada Lubang Hitam Raksasa di Tengah Galaksi
Disebut Sagittarius A, lubang hitam supermasif memiliki berat lebih dari empat juta kali massa matahari. Para astronom mampu mengikuti orbit bintang dan awan gas di dekat pusat galaksi yang memungkinkan untuk menyimpulkan massa berat kosmik yang tersembunyi di balik tirai.
Diperkirakan lubang hitam supermasif berada di inti dasar galaksi.
Pusat Galaksi Meniup Udara Panas
Bima Sakti meniup gelembung besar partikel gas dan energi yang sangat panas, merentang jauh di atas dan di bawah galaksi. Gelembung tersebut disebut Fermi, ia akan keluar dari pusat galaksi dan didorong oleh angin yang bertiup dua juta mil per jam.
Para ilmuwan berpikir bahwa gelombang Fermi dapat dikaitkan dengan kematian bintang dan formasi di wilayah sekitar Sagittarius A.
Matahari adalah Salah Satu Bintang di Antara Ratusan Miliar Bintang
Ada seratus miliar lebih bintang di Bima Sakti, walaupun belum diketahui secara pasti ada berapa banyak bintang di galaksi ini. Banyak dari bintang yang redup dan bintang yang sulit dideteksi jarak kosmik yang luas, serta awan besar yang menutupi.
Para astronom memperkirakan jumlah bintang berdasarkan massa dan kecerahan Bima Sakti, namun jumlahnya masih sulit dipahami.
'Bergaul' dengan Bintang-Bintang Kuno
Bima Sakti dikelilingi oleh lebih dari 150 kelompok bintang kuno, beberapa di antaranya adalah yang tertua di alam semesta disebut kelompok globural, konglomerat bintang primordial. Kelompok bintang ini hidup dalam lingkaran halida Bima Sakti dan mengorbit pusat galaksi yang masing-masing penuh dengan ratusan ribu bintang.
Ia juga berkeliaran di Bima Sakti dan puluhan galaksi satelit yang sebagian besar sulit dilihat. Awan Magellan kecil dan besar berkilau setiap malam di langit selatan.
Awan Gas Hilang dari Galaksi
Baru-baru ini diamati menggunakan Teleskop Green Bank, lebih dari seratus awan gas hidrogen meluncur menjauh dari inti galaksi di 738.000 mil per jam. Ilmuwan mempelajari bahwa awan dapat bertindak sebagai pelacak untuk proses yang hebat dan menghasilkan gelembung Fermi raksasa.